- Home »
- Makalah tentang Aliran Musik Dangdut
Mega Pratiwi 4C Reguler A
On Kamis, 09 Januari 2014
Bab I
Pendahuluan
1. Latar belakang masalah
Pada sebagian besar kalangan
pencipta lirik lagu dangdut zaman sekarang banyak yang kurang mendidik. Unsur
dangdut asli sedikit demi sedikit menghilang seiring berkembangnya genre-genre
music baru yang memasukkan instrumen music di dalamnya sehingga mengubah genre
tersebut menjadi music dangdut. Selain itu kualitas penyanyi yang tergolong
mempunyai kualitas vocal yang sama sekali tidak menonjolkan cirri khas dangdut,
yaitu cengkok.
Ditambah lagi dangdut sekarang lebih
mengutamakan kepuasan mata dibandingkan kepuasan telinga yang mendengar lagu
tersebut. Penonton lebih mengutamakan penyanyinya menarik atau tidak daripada
kualitas vocalnya. Berbeda sekali dangdut era 2000 an dengan era 1970 an .
Untuk itu dengan dibuatnya makalah ini kami ingin memperkenalkan dangdut yang
sesungguhnya di era 1970 an yang dipopulerkan oleh rhoma Irama kepada para
pembaca.
2. Tujuan
a.
Mengetahui
sejarah aliran music dangdut
b.
Mengetahui
biografi singkat Rhoma Irama
c.
Mengetahui
ciri-ciri aliran music dangdut
d.
Mengetahui
pengaruh music dangdut di kalangan masyarakat
3. Manfaat
a.
Memberikan
informasi kepada pembaca khususnya para remaja, tengtang aliran musik dangdut .
b.
Memberikan
semangat baru mencintai musik dangdut.
c.
Memberikan
pengetahuan yang lebih baru dan lebih luas tentang aliran musik dangdut serta
tentang Rhoma Irama
d.
Memberikan
rasa percaya diri dan keberanian bagi para remaja.
Bab II
Kajian Pustaka
1. Tinjauan teori
Musik Dangdut adalah aliran musik yang sudah tidak asing bagi masyarakat
Indonesia, Dangdut kita ketahui merupakan musik yang sangat Merakyat bagi
bangsa Indonesia sejak jaman berdirinya negara Indonesia.
Pada dasarnya, bentuk musik dangdut berakar dari musik melayu pada tahun 1940-an. Irama melayu sangat kental dengan unsur aliran musik dari India dan gabungan dengan irama musik dari arab. Unsur Tabuhan Gendang yang merupakan bagian unsur dari Musik India digabungkan dengan Unsur Cengkok Penyanyi dan harmonisasi dengan irama musiknya merupakan suatu ciri khas dari Irama Melayu merupakan awal dari mutasi dari Irama Melayu ke Dangdut. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi).
Pada tahun 1960 an Musik melayu mulai dipengaruhi oleh banyak unsur mulai dari gambus, degung, keroncong, langgam. Dan mulai jaman ini lah sebutan untuk Irama Melayu mulai berubah menjadi terkenal dengan Sebutan Musik Dangdut. Sebutan Dangdut ini merupakan Onomatope atau sebutan yang sesuai dengan bunyi suara bunyi, yaitu bunyi dari Bunyi alat musik Tabla atau yang biasa disebut Gendang. Dan karena bunyi gendang tersebut lebih didominasi dengan Bunyi Dang dan Dut, maka sejak itulah Irama Melayu berubah sebutanya menjadi suatu aliran Musik baru yang lebih terkenal
dengan
Irama Musik dangdut .
Aliran
Musik Dangdut yang merupakan seni kontemporer terus berkembang dan berkembang,
pada awal mulanya Irama Dangdut Identik dengan Seni Musik kalangan Kelas Bawah
dan memang aliran seni Musik Dangdut ini merupakan cerminan dari aspirasi dari
kalangan Masyarakat kelas bawah yang mempunyai ciri khas kelugasan dan
Kesederhaan nya.
Pada masa
2000 an juga, musik dangdut tidak dapat dipandang lagi sebagai musik kampungan.
Berbagai peristiwa dan acara terhormat mulai menampilkan musik dangdut.
Tayangan utama di stasiun televisi menampilkan musik dangdut. Kafe-kafe
terkenal tidak
segan menampilkan musik dangdut.
Dan saat
ini Musik dangdut sudah menjangkau segala kalangan Masyarakat dari kalangan
kelas bawah samapai kalangan menengah dan kelas ataspun sudah mulai ketagihan
dengan Seni Musik Dangdut ini.
Maka tidak
bisa dipungkiri Irama Musik dangdut ini bisa dibanggakan menjadi Musik Asli
Indonesia. Dan akhirnya Musik Asli Dangdut Indoensia sudah merambah ke Dunia
Internasional antara lain Musik dangdut ini sudah masuk ke negara Jepang yang
mulai gandrung dengan Musik Dangdut ini yang menwa kebanggaan kita akan Musik
Dangdut Musik Asli Indonesia kita tercinta ini.
Ciri-Ciri Aliran Musik Dangdut
- Alat
musiknya akustik, dengan standarisasi melayu, seperti akordion, suling,
gendang, madolin, dan dalam perkembangan di era ini adalah organ mekanik
serta biola.
- Lagunya,
mudah dicerna sehingga tidak susah untuk diterima masyarakat.
- Iramanya
terbagi dalam tiga bagian yaitu senandung (sangat lambat), lagu dua (i
ramanyaagak cepat) dan makinang (lebih cepat).
- Liriknya
masih lekat pada pantun.
- Irama
musiknya sangat melankolik.
- Bangunan
sebagian besar lagu dangdut sangat konservatif,
- Sebagian
besar tersusun dari satuan delapan birama 4/4 (jarang sekali ditemukan
lagu dangdut dengan birama 3/4, kecuali pada lagu-lagu masa Melayu Deli
(contoh: Burung Nuri)).
- Miskin
improvisasi, baik melodi maupun harmoni.
- Sangat
mengandalkan ketukan tabla dan sinkop.
- Pada
umumnya tidak memiliki refrain, namun memiliki bagian kedua dengan
bangunan melodi yang berbeda dengan bagian pertama.
Profil Rhoma Irama
Raden Haji Oma Irama yang
populer dengan nama Rhoma Irama (lahir di Tasikmalaya, 11 Desember 1946; umur 66 tahun) adalah
musisi dangdut dari Indonesia yang berjulukan "Raja Dangdut"
Pada
tahun tujuh puluhan, Rhoma sudah menjadi penyanyi dan
musisi ternama setelah jatuh bangun dalam mendirikan band musik, mulai dari
band Gayhand tahun 1963.
Menjelang
1970, Rhoma Irama mulai menunjukkan kemampuan bermusiknya di irama dangdut.
Rasa tidak puas dan keinginan terkenal mendorong Rhoma Irama menciptakan irama
musik baru. Irama musik Melayu dikombinasikan dengan aliran musik rock, pop,
dan irama lain. Hasil yang diciptakan adalah irama dangdut. Semenjak masa itu,
istilah dangdut semakin populer di Indonesia. Lagu-lagu yang diciptakan Rhoma
Irama tidak sekedar menampilkan keindahan. Lirik-lirik yang bermakna dakwah
merupakan isi lagu-lagunya. Beberapa nama dari masa 1970-an yang dapat disebut
adalah Mansyur S., Ida Laila, A. Rafiq, serta Muchsin Alatas. Populernya musik
Melayu dapat dilihat dari keluarnya beberapa album pop Melayu oleh kelompok
musik pop Koes Plus di masa jayanya.
Tak lama
kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band
sendiri bernama Soneta yang
sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar.
Bersama grup
Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record
dari kaset-kasetnya.
rhoma irama bukan hanya memadukan music rock dengan music
melayu, tetapi musik pop, India, dan orkestra juga serta melakukan improvisasi atas
aransemen, syair, lirik, kostum, dan penampilan di atas panggung.
inilah yang menyebabkan setiap lagu
Rhoma memiiki cita rasa yang berbeda.
Bagi para
penyanyi dangdut lagu Rhoma mewakili semua suasana ada nuansa agama, cinta
remaja, cinta kepada orang tua, kepada bangsa, kritik sosial, dan lain-lain.
Sebagai musisi,
pencipta lagu, dan bintang layar lebar, Rhoma selama kariernya, seperti yang
diungkapkan, telah menciptakan 685 buah lagu dan bermain di lebih 10 film.
Bab III
Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Dapat
disimpulkan bahwa suatu estetika seni bersifat relatif tergantung dari sudut
mana si penikmat seni melihatnya. Jadi pelanggaran suatu etika dalam kesenian
khusunya estetika dari seni musik dangdut itu ada tapi pelanggaran itu juga
merupakan suatu keindahan dan seni musik dangdut itu sendiri.
2. Saran
1.
Nilailah
segala sesuatu dari sisi baiknya
2.
Tetap
pertahankan sikap kita dalam mencintai budaya asli Indonesia.
3.
Jaga
keaslian budaya kita
Daftar Pusaka
Posting Komentar