- Home »
- Gangguan pada Paru-paru
Mega Pratiwi 4C Reguler A
On Rabu, 06 November 2013
A. Asma
·
Penyebab
:
Asma dikenal
dengan bengek yang disebabkan oleh bronkospasme. Asma merupakan penyempitan
saluran pernapasan utama pada paru-paru. Gejala penyakit ini ditandai dengan
susah untuk bernapas atau sesak napas. Penyakit ini tidak menular dan bersifat
menurun. Kondisi lingkungan yang udaranya tidak sehat atau telah tercemar akan
memicu serangan asma.
·
Pencegahan
:
Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.
Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.
·
Pengobatan
:
Penyakit Asma
(Asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya
serangan asma dapat terjadi dikemudian hari. Penanganan dan pemberian
obat-obatan kepada penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan
yang timbul yang mana disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan
gejala itu sendiri. Prinsip dasar penanganan serangan asma adalah dengan
pemberian obat-obatan baik suntikan (Hydrocortisone), syrup ventolin
(Salbutamol) atau nebulizer
(gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran pernafasan.
1. Tubrculosis (TBC)
·
Penyebab
:
Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Penyakit ini dapat menular melalui percikan ludah saat penderita
batuk.
·
Penegahan
:
1. Menghindari kontak dengan penderita TBC.
2. Tidak meggunakan peralatan terutama peralatan makn dengan
penderita TBC.
·
Pengobatan
:
Pengobatan untuk
TBC bila sudah diketahui sejak dini sebenarnya tidak terlalu mahal dan mudah
untuk disembuhkan karena sudah ada obat yang disediakan pemerintah. Bila
diperlukan, penderita TBC dapat juga dikarantina di tempat khusus agar tidak
menularkan penyakitnya.Penyakit ini juga sebenarnya merupakan salah satu
penyakit yang sudah ditaklukan, tetapi belakangan kembali menyerang. Salah
satunya adalah karena penderita tuberkulosis ini tidak menghabiskan obat
mereka. Obat harus diminum secara teratur selama 6 sampai 9 bulan untuk
menyembuhkan penyakit ini. Tidak menghabiskan obat dapat menyebabkan penderita
tidak dapat sembuh dan menyebabkan obat tidak mampu lagi melawan kuman karena
kuman menjadi kebal.
1. Pneumonia
·
Penyebab
:
Penyakit ini
disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang menginfeksi paru-paru khususnya
di alveolus. Penyakit ini menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus
dipenuhi oleh cairan.
·
Pencegahan
:
1. Selalu memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap
kuat dapat mencegah agar bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan
tubuh.
2. Biasakan untuk mencuci tangan, makan makanan bergizi
3. berolahraga secara teratur.
·
Pengobatan:
1. Emfisema
·
Penyebab
:
Emfisema disebabkan
karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri adalah
gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema,
volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena
karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap
didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab
kehilangan elastisitas pada paru-paru.
·
Pencegahan
:
Menghindari asap
rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga
sangat penting.
1. Bronkitis
·
Penyebab
:
Penyakit bronkitis
disebabkan oleh peradangan pada bronkus (saluran yang membawa
udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau
virus. Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.
·
Pencegahan
:
1. Meningkatkan daya tahan tubuh merupakan salah satu pencegahan yang
dapat dilakukan.
2. Sedangkan untuk mencegah bronkitis kronik adalah dengan
menghentikan kebiasaan merokok juga menghindari asap rokok agar tidak menjadi
perokok pasif yang sangat berbahaya.
·
Pengobatan
:
Untuk pengobatan
bila disebabkan oleh bakteri atau kuman dapat diatasi dengan meminum antibiotik sesuai
anjuran dokter. Bila disebabkan oleh virus, biasanya digunakan obat-obatan
untuk meringankan gejala.
1. Asbestosis
·
Penyebab
:
Adalah
suatu penyakit saluran pernafasan yang di sebabkan oleh menghirup
serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk
jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan
komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam
dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan
penebalanpleura (selaput yang melapisi paru-paru).
·
Pencegahan
:
Asbestosis dapat
dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja.
Karena industri yang menggunakan asbes sudah melakukan kontrol debu, sekarang
ini lebih sedikit yang menderita asbestosis, tetapi mesotelioma masih terjadi
pada orang yang pernah terpapar 40 tahun lalu.
·
Pengobatan
:
Pengobatan
suportif untuk mengatasi gejala yang timbul adalah membuang lendir/dahak dari
paru-paru melalui prosedur postural drainase, perkusi dada dan vibrasi.
Diberikan obat semprot untuk mengencerkan lendir. Mungkin perlu diberikan
oksigen, baik melalui sungkup muka (masker) maupun melalui selang plastik yang
dipasang di lubang hidung. Kadang dilakukan pencangkokan paru-paru. Mesotelioma
berakibat fatal, kemoterapi tidak banyak bermanfaat dan pengangkatan tumor
tidak menyembuhkan kanker.
1. Paru-paru hitam
·
Penyebab
:
Paru-paru hitam
merupakan akibat dari terhirupnya serbuk batubara dalam jangka waktu yang lama.
Merokok tidak menyebabkan meningkatnya angka kejadian paru-paru hitam, tetapi
bisa memberikan efek tambahan yang berbahaya bagi paru-paru. Resiko menderita
paru-paru hitam berhubungan dengan lamanya dan luasnya pemaparan terhadap debu
batubara. Kebanyakan pekerja yang terkena berusia lebih dari 50 tahun. Penyakit
ini ditemukan pada 6 dari 100.000 orang.
·
Pencegahan
:
Paru-paru hitam
dapat dicegah dengan menghindari debu batubara pada lingkungan kerja. Pekerja
tambang batubara harus menjalani pemeriksaan foto dada tiap 4-5 tahun sehingga
penyakit ini dapat ditemukan pada stadium awal. Jika ditemukan penyakit, maka
pekerja tersebut harus dipindahkan ke daerah dimana kadar debu batubaranya
rendah, untuk menghindari terjadinya fibrosis masif progresif.
·
Pengobatan
:
Tidak ada
pengobatan khusus untuk penyakit ini, selain untuk mengobati komplikasinya
(gagal jantung kanan atau tuberkulosis paru). Jika terjadi gangguan pernapasan,
maka diberikan bronkodilator dan ekspektoran. Tetapi adalah penting untuk
menghindari pemaparan lebih lanjut.
1. Sinusitis
·
Penyebab
:
Sinusitis adalah
infeksi dalam rongga sinus yaitu rongga berisi udara yang
letaknya dalam rongga kepala di sekitar hidung. Infeksi atau peradangan sinus
umumnya terjadi sebagai kelanjutan infeksi hidung. Setiap kondisi dalam hidung
yang menghambat aliran keluar cairan hidung cenderung menyebabkan infeksi dari
sinus. Seperti adanya infeksi virus, bakteri atau benda asing penyebab alergi
dapat menimbulkan pembengkakan selaput lendir hidung dan hal yang sama juga
terjadi pada sinus sehingga menutup hubungan antara sinus dan hidung. Alergen
yang terhirup seperti debu, spora jamur, bulu binatang, serbuk sari bunga, dan
lain-lain menimbulkan reaksi alergi dan pembengkakan yang dapat berpengaruh
atas timbulnya serangan sinusitis.
·
Pencegahan
:
1. Infeksi virus dan bakteri harus dihindari dengan meningkatkan daya
tahan tubuh misalnya istirahat dan gizi yang cukup serta olahraga yang teratur.
2. Hindari juga alergen seperti debu, asap rokok dan polusi lain
serta obat-obatan dan jenis makanan tertentu yang dapat menimbulkan alergi.
3. Jenis alergennya harus diketahui agar reaksi selanjutnya dapat
dihindari atau dikurangi. Menyelam dan berenang juga harus dihindari karena air
dapat masuk ke dalam sinus sehingga menimbulkan sumbatan atau infeksi.
1. Pleuritis
·
Penyebab
:
Pleuritis adalah
peradangan pada pleura, yang merupakan, lembab berlapis ganda membran yang
mengelilingi paru-paru dan garis tulang rusuk. Kondisi ini dapat membuat napas
sangat menyakitkan. Kadang-kadang dikaitkan dengan kondisi lain yang disebut
efusi pleura, di mana kelebihan cairan mengisi daerah antara lapisan membran
itu.
·
Pengobatan
:
Pengobatan yang
dilakukan pada penderita sinusitis biasanya meliputi:
1. Suntikan anti alergi
2. Menghindari pencetus alergi
3. Semprotan hidung yang mengandungkortikosteroid untuk membantu
mengurangi bengkak di rongga sinus, terutama karena adanya polip ataupun karena
alergi.
4. Tindakan operasi untuk membersihkan dan mengeringkan rongga sinus
mungkin diperlukan terutama bagi pasien yang mengalami peradangan yang
berulang.
1. Kanker paru-paru
·
Penyebab
:
Kanker paru-paru
adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru. Jika
dibiarkan pertumbuhan yang abnormal ini dapat menyebar ke organ lain, baik yang
dekat dengan paru maupun yang jauh misalnya tulang, hati, atau otak. Penyakit
kanker paru-paru lebih banyak disebabkan oleh merokok (87%), sedangkan sisanya
disebabkan oleh zat asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas
mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun
biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.
·
Pencegahan
:
Berhenti dan
hindari merokok.
·
Pengobatan
:
Beberapa tindakan
yang dapat dilakukan adalah:
1. Tindakan operasi pembedahan mengangkat sell kanker
2. Tindakan Therapy Radiasi
3. Tindakan Therapy Kemotherapy
4. Tindakan penyuntikan {Photodynamic (PTD)}
5. Pemberian Nutrisi dan supplement dapat mengurang gejala yang
disebabkan oleh kanker paru. Vitamin D dan Fe sangat baik untuk diberikan oleh
penderita penyakit kanker paru, Begitu pula dengan makanan antioxidant seperti
blueberri, cherri, dan buah tomat
Posting Komentar